Jumat, 25 April 2014

Tips dan trik untuk Toy Photography


Sumber foto: Google Image

Yak, saya kembali dengan tulisan yang baru ini. Kita melanjutkan tulisan saya yang sebelumnya, yaitu Toy Photography. Kali ini saya akan membahas tips dan trik dalam menggeluti dunia Toy Photography.

Mainan, yang menjadi subjek di aliran fotografi ini, merupakan simbol yang menggambarkan imajinasi, fantasi dan kepolosan masa kanak-kanak kita semua. Walaupun kita sudah besar dan dewasa, tetap saja kita memiliki sedikit jiwa anak-anak, betul gak? Yah, saya saja sekarang masih kok menggeluti dunia mainan, khususnya model kit.. Hahaha... :D

Melalui kreatifitas dan imajinasi kita menggunakan kamera dan mengatur subjek mainan yang akan kita potret, kita dapat mendapatkan hasil yang sangat keren. Seperti yang Anda semua bisa lihat contoh foto-foto hasil Toy Photography di tulisan saya yang sebelumnya, bagaimana menurut Anda? Keren, bagus atau mungkin jelek dan kurang menarik? Yah, tergantung Anda semua menilainya.

Sekarang kita masuk ke tips dan trik sebelum kita memulai Toy Photography.

  • Menggambarkan suatu cerita
    Setiap mainan memiliki jenis dan asal-usulnya sendiri. Seperti boneka, mobil-mobilan, action figure, dan mainan lainnya. Anda bisa menggunakan mereka sebagai model untuk menceritakan suatu kejadian yang sesuai dengan imajinasi Anda. Misalnya sekelompok mainan tentara yang ingin menyelinap masuk ke kamar Anda. hahaha... :D
  • Buat mainan Anda menjadi hidup
    Jepret mainan Anda seperti Anda mengambil foto manusia. Dari pose, posisi kamera, pencahayaan, dan lain-lain. Usahakan Anda mendapatkan hasil yang memperlihatkan bahwa subjek tidak terlihat seperti mainan.
  • Terus mencoba dan bereksperimen
    Di dalam dunia Toy Photography, tidak ada aturan yang mengatur bagaimana Anda harusToy Photography yang baik dan benar. Anda dapat melakukan sesukanya sesuai dengan yang ada di dalam pikiran Anda. Anda bisa menciptakan gaya Anda sendiri dalam menjalankan Toy Photography. Jadi, Anda tidak perlu takut salah ketika bereksperimen dengan mainan Anda.
  • Belajar dari Toy Photographer lainnya
    Anda tidak perlu malu untuk belajar dari Toy Photographer yang lain. Melalui internet, Anda bisa belajar bagaimana hasil dari para Toy Photographer lainnya. Dari mereka Anda bisa belajar dasar-dasarnya dan kemudian kita kembangkan sesuai dengan kemampuan Anda. Saya saja masih belajar juga kok, dan sering browsing melihat-melihat hasil foto dari Toy Photographer lainnya. Hahaha...  :D
  • Sesuaikan dengan kemampuan Anda
    Yang saya maksud dengan sesuaikan dengan kemampuan Anda adalah ketika Anda masuk ke dunia Toy Photography, Anda tidak perlu memaksakan diri dengan langsung membeli kamera dengan spesifikasi tinggi dan mahal. Anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan dana Anda. Untuk subjek mainannya juga Anda tidak harus membeli. Anda bisa kok meminjam dari teman Anda. Kalaupun Anda membeli, ya beli saja yang murah tapi sesuai dengan konsep dan imajinasi Anda. Saya saja mainannya minjam dan ngejepretnya menggunakan kamera HP Xperia jadul kok. Hahaha... :D
  • Sharing hasil jepretan Anda
    Menggeluti dunia Toy Photography sangatlah menyenangkan. Jadi, tunjukkan  hasil jepretan Anda kepada orang lain. Terlebih lagi jika orang lain menilai positif hasil jepretan Anda pasti Anda merasa senang juga kan? Haha... :D Selain itu, jika hasil Anda dikritik, jangan berkecil hati dan jangan emosi. Ambil itu sebagai masukan dan pembelajaran untuk Anda. Sehingga kedepannya Anda bisa menghasilkan jepretan yang lebih bagus lagi. Jadi Anda tidak perlu takut dan malu dengan karya Anda. Hasil-hasil jepretan saya juga gak begitu bagus kok, tapi saya tetap terus belajar karena saya juga masih newbie kok. :)
Yak, sekian tips dan trik Toy Photography dari saya. Bagi Anda yang tertarik dengan Toy Photography, tunggu apalagi, langsung saja Anda jepret mainan yang ada di rumah Anda. Hahaha... :D

Terima kasih kepada Anda semua yang sudah membaca tulisan saya ini. Jika berkenan silakan komen ya. :) 

Kamis, 24 April 2014

Toy Photography

Toy Photography. Apakah itu??

Mungkin masih banyak yang belum tahu dengan aliran fotografi yang satu ini. Toy photography merupakan salah satu aliran fotografi yang melibatkan mainan sebagai subjek yang difoto. Ya... Mainan... Mainan yang biasa dimainkan oleh anak kecil, bahkan Anda semua juga pasti pernah memiliki mainan pada masa kanak-kanak dulu. Mobil-mobilan, boneka, robot-robotan, dan mainan-mainan lainnya.

Toy Photography sangat menyenangkan dan tentu saja sangat menarik sekaligus menantang. Karena mainan merupakan subjek yang unik sehingga menjadi tantangan bagi kita agar menjadikan mainan tersebut menjadi hidup melalui jepretan kamera. Melalui pengaturan cahaya, tempat dan subjek yang akan difoto, kita bisa mendapatkan hasil yang unik dan hidup dari subjek dan karakter mainan yang berukuran kecil tersebut. Kita bisa mengambil gambar di outdoor, ataupun indoor, bahkan kita bisa menciptakan sendiri studio mini dan settingan tempat sesuai dengan yang kita inginkan. Melalui Toy Photography kita bisa menceritakan dan menyampaikan pesan melalui mainan tersebut. Jadi bukan hanya sebagai seni fotografi biasa semata tapi juga bisa digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan sosial.

Berikut saya sertakan beberapa contoh Toy Photography dari para Toy Photographer profesional :

Brian McCarthy
Sumber : http://brianmccarty.com/photographs.html

                                                                   (C) Brian McCarthy

                                                                   (C) Brian McCarthy

                                                                   (C) Brian McCarthy

                                                                   (C) Brian McCarthy


Chris McVeigh
Sumber : http://chrismcveigh.com/cm/toy_photography.html

(C) Chris McVeigh

(C) Chris McVeigh

(C) Chris McVeigh

(C) Chris McVeigh





Selasa, 02 November 2010

Hard Rock, genre musik yang masih bertahan ditengah aliran musik "money oriented".

 
Led Zeppelin, band legendaris pelopor dari genre Hard Rock
Hard Rock, sebuah subgenre dari genre Rock, yang merupakan perpaduan antara genre Blues Rock, Psychedelic Rock, dan Garage Rock yang pada saat itu sedang naik daun pada era tahun 60an. Pada umumnya instrumen musik yang digunakan pada genre Hard Rock adalah gitar elektrik, gitar bass, drum, dan terkadang ditambah dengan piano, organ ataupun keyboards.
Deep Purple Mark II
   Hard Rock mulai populer pada akhir era tahun '60an yang dipelopori oleh Led Zeppelin dan Deep Purple yang pada saat itu lagu-lagu ciptaan mereka tergolong beda dari lagu-lagu rock pada saat itu. Seperti Deep Purple yang memadukan permainan organ Jon Lord dan petikan gitar Ritchie Blackmore sehingga menciptakan "sound" khas mereka sendiri. Sedangkan Led Zeppelin melalui riff-riff dan permainan gitar solo dari Jimmy Page serta hentakan drum dari John Bonham menjadikan band ini salah satu band rock paling populer dan tersukses hingga sekarang.

Genre musik ini masih bertahan hingga sekarang khususnya di Indonesia, walaupun saat ini genre musik yang populer di Indonesia adalah genre musik yang "money oriented", yaitu hanya untuk mencari uang dan ketenaran. Sekarang ini banyak band-band di Indonesia yang tidak konsisten dan berpindah genre karena hanya ingin tenar. Ironisnya, penampilan mereka tidak sesuai dengan genre yang sudah mereka ambil. Tampilan mereka yang seperti "Rocker" tapi mengusung lagu-lagu cengeng merupakan penghinaan  bagi pecinta rock. Seharusnya sebagai musisi sejati, bersikaplah sebagai musisi sejati, bukan hanya sebagai penghibur semata tanpa memikirkan jati diri mereka sebagai musisi.

The Real Hard Rock Party, Borneo Hard Rock Festival.

BORNEO HARD ROCK FESTIVAL bermula dari ide untuk menunjukkan keberadaan mahasiswa FKIP (ESA) kepada fakultas lain dalam Universitas Tanjungpura..(pada waktu itu mahasiswa FKIP sering tidak "dianggap" bahkan sering dibilang "Orang Kampung" dalam yel-yel Fakultas lain). BORNEO HARD ROCK FESTIVAL pertama juga sebagai pembuktian bahwa kita juga mampu melaksanakan event-event serupa seperti event-event kebanggaan fakultas yg lainnya (Musik Kampus milik fakultas teknik, Oikosnomos milik fakultas ekonomi, Pro-Justitia milik fakultas hukum), meskipun pada waktu itu 1991-1992 untuk menyelenggarakan BORNEO HARD ROCK FESTIVAL terpaksa harus mencari pinjaman dana selain mengajukan proposal kegiatan kemana-mana. Dan Alhamdulillah BORNEO HARD ROCK FESTIVAL pertama sukses terlaksana dan dilanjutkan oleh angkatan-angkatan berikutnya dan semakin lebih baik lagi. Dan tahun ini adalah BORNEO HARD ROCK FESTIVAL yg ke 16. Semoga BORNEO HARD ROCK FESTIVAL tahun ini seperti sebelum2nya dan lebih baik. "Hard as Rock, Heavy as Metal".


The Chronicles of Borneo Hard Rock Festival:

BORNEO HARD ROCK FESTIVAL pertama kali dilaksanakan pada tanggal 21-22 Desember 1994 yang diketuai oleh Abdullah Thahir, merupakan motivasi awal untuk menggebrak festival musik di Kalimantan Barat, dengan jumlah penonton pada babak penyisihan ±200 orang dan pada bbak final mencapai ±400 orang.

Lalu pada BORNEO HARD ROCK FESTIVAL II pada tahun 1995 yang diketuai oleh Achmad Muharam untuk pertama kalinya pegelaran ini disponsori oleh P.T H.M Sampoerna. BORNEO HARD ROCK FESTIVAL tidak selalu berjalan mulus seperti pada tahun 1996 cuaca hujan yang tidak henti-hentinya menyebabkan penurunan pada jumlah penonton yaitu ±100 orang pada penyisihan dan ±500 orang pada final, tetapi kejadian ini tidak menyurutkan langkah ESA organizing untuk meningkatkan kualitas BORNEO HARD ROCK FESTIVAL.

Dibuktikan pada tahun 1997 yang diketuai oleh Asep Mulyadi. BORNEO HARD ROCK FESTIVAL dilakukan pada bulan Oktober, dengan mengadakan peningkatan kualitas berupa perubahan lagu-lagu wajib yang lebih sulit dari BORNEO HARD ROCK FESTIVAL sebelumnya sehingga hanya diikuti oleh 19 peserta dan sebaliknya pada tahun 1998 BORNEO HARD ROCK FESTIVAL yang disponsori oleh P.T. H.M Sampoerna. Muhammad Ali sebagai ketua BORNEO HARD ROCK FESTIVAL V ini belajar dari BORNEO HARD ROCK FESTIVAL sebelumnya sehingga peserta meningkat menjadi 54 peserta dan masih menjadi rekor tersendiri bagi pagelaran BORNEO HARD ROCK FESTIVAL.

pada tahun 1999 rekor kembali tercipta dengan jumlah penonton yang membeludak hingga 600 orang pada babak pnyisihan dan 1200 orang pada babak final BORNEO HARD ROCK FESTIVAL VI yang diketuai oleh Jaka Mulyana sehingga memiliki rekor tersendiri dengan antusiasme penonton.

Kembali kendala menghantam pagelaran BORNEO HARD ROCK FESTIVAL yang dilaksanakan pada tahun 2000. dengan diketuai oleh Dwiyanto Tri Gusnadi dan jumlah peserta yang hanya 12 grup band, pagelaran ini terlihat dipaksakan mengingat keadan kota yang dilanda kerusuhan, sedangkan pada saat itu di Universitas Tanjungpura terjadi insiden penyerbuan oleh oknum-oknum yang kontra dengan aksi demo mahasiswa Universitas Tanjungpura. Namun BORNEO HARD ROCK FESTIVAL VII tetap di sponsori oleh P.T. H.M. Sampoerna.

Pada tahun 2001 P.T. H.M. Sampoerna tidak dapat mensponsori kegiatan ini dikarenakan adanya perubahan manajemen di tingkat Sampoerna Mild, maka BORNEO HARD ROCK FESTIVAL VIII yang diketuai oleh S. Martinus Gilang, disponsori oleh P.T Bentoel Star Mild.

Hal ini tidak berlangsung lama pada BORNEO HARD ROCK FESTIVAL IX tahun 2003 dengan kembali diketuai oleh S. Martinus Gilang mendapat dukungan penuh dari P.T H.M Sampoerna, namun pada pelaksanaannya terjadi penundaan selama setahun, karena terjadi masalah internal antara pihak akademis kampus terhadap legalitas pagelaran.permasalahan dapat diatasi dan BORNEO HARD ROCK FESTIVAL dapat kembali digelar dengan dukungan penuh dari pihak akademis.

Ide-ide brilian selalu muncul pada persiapan BORNEO HARD ROCK FESTIVAL seperti halnya Satu Dasawarsa BORNEO HARD ROCK FESTIVAL yang diselenggarakan pada tahun 2004 pada awalnya mengusung empat event besar yaitu Workshop, Eksibisi, Live in Concert, dan BORNEO HARD ROCK FESTIVAL itu sendiri tetapi, karena kurangnya dukungan dari sponsor maka hanya BORNEO HARD ROCK FESTIVAL yang sukses digelar pada Satu Dasawarsa BORNEO HARD ROCK FESTIVAL dan diketuai oleh Amellia yang merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi ketua BORNEO HARD ROCK FESTIVAL selama satu dasawarsa digelarnya BORNEO HARD ROCK FESTIVAL. Diikuti oleh 15 grup band dengan jumlah penonton pada babak penyisihan sebanyak 600 orang dan 1000 orang pada babak final.
Diketuai oleh Hasanudin Sebelas Tahun BORNEO HARD ROCK FESTIVAL pada tahun 2005 diikuti oleh 30 grup band dan dilaksanakan pada bulan Oktober mampu menyedot 500 orang pada babak penyisihan dan 1000 orang pada babak final.

Perubahan pada lighting dan sound bertaraf konser mampu membuat BORNEO HARD ROCK FESTIVAL XII yang diketuai oleh Adrianus ini mampu memukau perhatian lebih dari seribu penonton. Perubahan terus dilakukan begitu juga pada BORNEO HARD ROCK FESTIVAL XIII, diketuai oleh Boris Pasaribu beberapa perubahan sangat jelas terlihat pada dekor panggung dan publikasi, dan untuk pertama kalinya BORNEO HARD ROCK FESTIVAL ditampilkan di saluran televisi lokal.

Keberadaan BORNEO HARD ROCK FESTIVAL di Kalimantan Barat semakin diperkuat saat pagelaran BORNEO HARD ROCK FESTIVAL XIV berlangsung. Dengan keikutsertaan seorang siswa SD dari Senakin membuktikan bahwa BORNEO HARD ROCK FESTIVAL tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan orang dewasa saja tapi bagi semua kalangan yang ingin berpartisipasi tanpa mengenal batas umur. Diketuai oleh Muhammad Syaiful, BORNEO HARD ROCK FESTIVAL XIV diikuti oleh 28 peserta berkualifikasi sehingga menarik apresiasi masyarakat dengan 500 penonton di babak penyisihan dan 900 penonton di babak final.

BORNEO HARD ROCK FESTIVAL kemudian terselenggara pada tahun ke 15 yang diikuti oleh 38 band dari seluruh penjuru Kalimantan Barat yg berasal dari berbagai kalangan masyarakat. BORNEO HARD ROCK FESTIVAL XV yg diketuai oleh Muhammad Rezha Sudiar ini disambut baik oleh para pecinta musik dan masyarakat Kalimantan Barat. Walaupun terkendala cuaca pada saat malam penyisihan festival musik ini tetap berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh masyarakat. Antusiasme dan apresiasi mereka terbukti dengan membludaknya penonton pada malam final hinga mencapai 1000 orang.

Dan kini pada umur ke 16 pada tahun 2010 festival musik ini kembali hadir dengan pagelaran BORNEO HARD ROCK FESTIVAL XVI 2010. Rockin' You All Around The World...